Susunan tubuh manusia terdiri dari beberapa, di antaranya:
1. Sistem skeleton
Skeleton adalah tulang-tulang yang melekat pada tubuh manusia. Hal ini sesuai dengan pendapat Luklukaningsih, Zuyina (2011:6) mendefinisikan bahwa: “ kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)”. Lebih lanjut Setiadi (2007:277) menyebutkan bahwa: “ Susunan sistem kerangka terdiri dari kira-kira 206 buah yang satu sama lainnya berhubungan”. Sedangkan Sarpini, Rusbandi (2015:21) menjelaskan bahwa: “sistem kerangka pada tubuh manusia terdiri dari tulang (206 buah pada orang dewasa) dan sendi, serta tulang rawan dan ligamen yang terdapat pada sendi”. Berdasarkan kutipan diatas skeleton merupakan susunana sistem kerangka yang saling berhubungan satu sama lain.
- sistem skeleton
- sisitem Muskulari
- sistem Sirkulasi
1. Sistem skeleton
Skeleton adalah tulang-tulang yang melekat pada tubuh manusia. Hal ini sesuai dengan pendapat Luklukaningsih, Zuyina (2011:6) mendefinisikan bahwa: “ kerangka manusia merupakan kerangka dalam, yang tersusun dari tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago)”. Lebih lanjut Setiadi (2007:277) menyebutkan bahwa: “ Susunan sistem kerangka terdiri dari kira-kira 206 buah yang satu sama lainnya berhubungan”. Sedangkan Sarpini, Rusbandi (2015:21) menjelaskan bahwa: “sistem kerangka pada tubuh manusia terdiri dari tulang (206 buah pada orang dewasa) dan sendi, serta tulang rawan dan ligamen yang terdapat pada sendi”. Berdasarkan kutipan diatas skeleton merupakan susunana sistem kerangka yang saling berhubungan satu sama lain.
Jenis Tulang
Tulang Rawan
(Kartilago) merupakan tulang yang hanya mengandung sedikit zat kapur sehingga
lunak. Tulang rawan terdapat pada bayi, dan bagian-bagian tertentu pada
kerangka dewasa.
Tulang Sejati (Osteon)
merupakan bagian utama pada kerangka dewasa. Susunannya terdiri dari sedikit
sel-sel dan matriknya diperkuat dengan zat kapur, sehingga kuat dan keras.
Berdasarkan strukturnya, tulang sejati dibedakan menjadi tulang kompak (padat)
dan tulang spons. Sedangkan berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi 5 bentuk,
yaitu:
- Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis dan epifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.
- Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan dan kekompakkan pada area yang pergerakannya terbatas.
- Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang kuas untuk perlekatan otot dan memberikan perlindungan.
- Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan strukturtulang yang sama dengan tulang pendek.
- Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi persendiaan yang bersambungan dengan kartilago, ligamen dan tulang lainnya.
Fungsi Rangka Tubuh Manusia, yaitu:
- Foramasi bentuk tubuh. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
- Formasi sendi-sendi. Tulang-tulang yang berdekatan membentuk persendian yang bergerak, tidak bergerak, atau sedikit bergerak, bergantung pada kebutuhan fungsional tubuh.
- Pelekatan otot-otot. Tulang-tulang menyediakan permukaannya sebagai tempat untuk melekatkan otot-otot. Otot dapat berfungsi dengan baik bila melekat dengan kuat pada tulang.
- Bekerja sebagai pengungkit. Tulang digunakan sebagai pengungkit untuk bermacam-macam aktivitas selama pergerakan.
- Penyokong dan penyebaran berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan dan pengaruh mekanis. Tulang –tulang penyokong berat badan, memelihara sikap tegak, serta menahan tarikan.
- Proteksi. Tulang-tulang membentuk rongga yang dilindungi organ-organ halus seperti otak, sum-sum tulang belakang,jantung, paru-paru, dan sebagian besar organ-organ bagian dalam tubuh.
- Hemopoesis. Sumsum tulang merupakan tempat pembentukan sel-sel darah.
- Fungsi imunologis. Sel-sel imunitas dibentuk di dalam sumsum tulang.misalnya pembentukan limfosit B yang kemudian membentuk antibodi untuk sistem kekebalan tubuh.
- Penyimpanan kalsium. Tulang-tulang mengandung sekitar 97% kalsiumyang terdapat di dalam tubuh. Kalsium tersebut berupa senyawa anorganik maupun garam-garam, terutama kalsium fosfat. Kalsium akan dilepaskan ke darah bila dibutuhkan.
Secara garis besar, rangka
tubuh manusia dikelompokkan menjadi dua, yaitu skeleton aksial dan skeleton
apendikuler.
A. Skeleton
Aksial
Skeleton aksial merupakan rangka
yang terdiri dari tulang tngkorak, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang tulang
belakang. Umumnya bagian ini terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa. Bagian
aksial terdiri dari:
a. Tulang
Tempurung Kepala (kranium) tersusun
dari:
- tulang dahi (frontal)
- tulang kepala belakang (osipital)
- tulang ubun-ubun (parietal)
- tulang tapis (ethmoid)
- tulang baji (sphenoid)
- tulang pelipis (temporal)
di
bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang di sebut foramen magnum yang menjadi tampat
masuk dan keluarnya pembuluh saraf serta darah yang kemudian menuju kesumsum
tulanng belakang.
b. Tulang
Wajah terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka membentuk rongga
mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan
memberi bentuk wajah. Tulang muka terdiri dari:
- tulang hidung (nasal)
- tulang langit-langit (palatum)
- tulang air mata (lakrimal)
- tulang rahang atas (maksiula)
- tulang rahang bawah (mandibula)
- tulang pipih (zigomatik)
Kepala
tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang selangka dan tulang rusuk
pertama. Tulang dada terdiri dari tiga bagian, yaitu:
- Hulu (manubrium)
- Badan (korpus)
- Taju pedang (xiphoid prosesus)
3. Tulang
Rusuk
- Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan.
- Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada.
- Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya bebas.
4. Tulang
Belakang
Tulang ini berada dibagian tengah tulang yang berfungsi untuk menompang seluruh
tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang
rusuk
Setiap segmen atas ruas tulang belakang
dapat bergerak sedikit. Seluruh gerak tiap segmen dapat di gabung sehingga
memungkinkan orang untuk membungkukkan tubuh atau melakukan senam. Tulang
belakang terdiri dari 24 ruas tulang belakang, yaitu:
- 7 ruas tulang leher (vertebra servikalis )
- 12 ruas tulang punggung (vertebra dorsalis)
- 5 ruas tulang pinggang (vertebra lumbalis)
- Serta ditambah dengan tulang kelangkang (sakrum)
Tulang leher paling atas yang
berhubungan dengan tempurung kepala di sebut atlas. Tulang kelangkang (sakrum)
merupakan fusi dari lima segmen tulang belakang, sedangkan tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat
segmen terakhir tulang belakang.
Pada saat embrio, tulang belakang
terdiri dari 33 ruas. Pada perkembangan sebelum bayi lahir, ada beberpa ruas
tulang belakang yanng berdifusi.
B. Skeleton
Apendikuler
Skeleton Apendikular merupakan
rangka pelengkap yang terdiri dari tulang-tulang anggota gerak atas dan
tulang-tulang anggota gerak bawah. Umumnya bagian ini terdiri dari 126 tulang
pada manusia dewasa.
1. Tulang
Anggota Gerak Atas
a. Gelang
Bahu
Gelang
bahu adalah persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Bagian ini
dibentuk oleh 2 tulang yaitu:
·
Tulang belikat (skapula)
·
Tulang selangka (klavikula)
b. Tulang
lengan atas (Humerus) dan tulang lengan bawah (radio-ulna)
c. Tulang
hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius)
d. Tulang
pergelangan tangan (karpus)
e. Tulang
telapak tangan (metakarpus)
f. Tulang
jari tangan (falages)
2. Tulang
Anggota Gerak Bawah
a. Tulang
pinggul
·
Tulang duduk (iscium)
·
Tulang usus (ilium)
·
Tulang kemaluan (pubis)
b. Tulang
kering (tibia) dantulang betis (fibula)
c. Tempurung
lutut (patela)
d. Tulang
pergelangan kaki (tarsus)
e. Tulang
telapak kaki (metatarsus)
f. Tulang
jari kaki (falanges)