Selasa, 13 Desember 2016

Nervous System (Sistem Saraf)

          Sistem persarafan mempunyai fungsi mengumpulkan informasi-informasi,  baik dari dalam maupun dari luar tubuh dan kemudian informasi ini di teruskan ke otak untuk dianalisis, selanjutnya menngirimkan impuls melalui sistem efferen untuk direspons sesuai dengan yang diinginkannya.

Sel saraf
       Saraf terdiri dari sel-sel khusus yang disebut sel saraf atau neuron yang dapat saling bekomunikasi antar sel saraf atau denggan sel-sel lain dalam tubuh. Sebuah sel saraf neuron terdiri dari 3 bagian:
1.      Badan sel, yang di dalamnya terdapat nucleus.
2.      Dendrit, struktur seperti rambut disekeliling badan sel, yang berfungsi menerima sinyal.
3.     Axon (serat saraf), panjangnya bervariasi dari 1 mm sampai 1 meter. Fungsinya menyalurkan sinyal yang dipancarkan neuron.axon terbungkus oleh selaput seperti lemak yang di sebut myelin, yang berperan sebagai isolator. Selanjutnya implus dilanjutkan secara cepat ke axson melalui Nodus Ranvier sampai ke ujung axon.

       Sebuah neuron dapat berhubungan dengan beberapa  ribu neuron lain. Tempat kontak antara ujung axon dari satu sel saraf dengan dendrit dari sel saraf lain yang di sebut Sinaps. Pesan-pesan yang disampaikan ke dan dari otak berbentuk impuls listrik (action potential) yang ditimbulkan oleh perubahan kimia yang terjadi sepanjang axon. Pada sinaps implus menyebabkan pengeluaran zat yang di sebut neurotransmitter yang selanjutnya akan meneruskan implus ke neuron berikutnya. Perjalanan implus sepanjang rantai neuron ini sangat cepat, mencapai lebih 250 mil per jam. Berbeda dengan sistem lain, misalnya sistem endokrin yang memerlukan waktu beberapa jam untuk direspons dengan pengeluaran hormon.


        Sel-sel saraf tubuh umunya bergabung dalam kelompok-kelompok. Dalam otak dan medulla spinalis, kumpulan/kelompok neuron ini di sebut nucleus atau daerah abu-abu (karena bagian ini berwarna abu-abu). Bagian luar dari otak dan medulla spinalis di sebut Ganglia. Daerah sisanya dari sistem saraf adalah lintasan axon yang di kenal dengan daerah putih, karena warna dari lapisan myelin.

       Masukan pesan (input) ke sistem saraf dalam bentuk panca indera kita: raba/nyeri, penglihatan, perasa, penciuman, dan suara/pendengaran. Myeri, suhu dan tekanan di kenal sebagai indera somatic (somatic sense). Reseptor sensorik diklarifikasikan menurut tipe energi yang dapat di deteksi dan direpons:
1.      Mechanoreceptors: pendengaran dan keseimbangan, peregangan
2.      Photoreceptors: sinar
3.  Chemoreceptors: penciuman dan perasa, seperti sensor internal dalam saluran cerna dan sistem sirkulasi
4.      Thwemoreceptors: perubahan suhu
5.      Electroreceptors: mendeteksi arus listrik di likungan sekitar.

Pembagian Sistem Saraf
Secara umum sistem saraf di bagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:
1.    Sistem saraf pusat (SSP), terdiri dariotak dan medulla spinalis pada SSP kumpulan neuron di sebut Nukleus.
2.   Sistem saraf perifer (SSPe), terdiri dari banyak jaringan saraf dan saraf otak yang menghubungkan tubuh ke otka dan  medulla spinalis. SSPerifer dibagi lagi menjadi:
a.   Sistem saraf otonm (mengontrol tanpa sadar/involuntary dari organ-organ dalam tubuh, pembuluh darah, otot-otot polos dan otot jantung), terdiri ari sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
b.      Sistem sarafsomatc (mengontrol secara sadar/voluntarydari kulit, tulang, sendi, dan otot rangka).
Note:
Di  SSPerifer, kumpulan neuron disebut Ganglia.

Struktur Otak
Otak adalah salah satu organ tubuh orang dewasa yang terbesar sebagai pusat pengontrol tubuh, terdiri dari sekitar 100 milyar neuron. Otak di bagi menjdi 4 bagian, yaitu:
1.      Cerebrum
2.      Cerebellum
3.      Diencephalon (thalamus, hypothalamus)
4.  Batang otak (medulld ob;ongata, pons, otak tengah/midbrain)yang dilanjutkan dengan medulla spinalis.

Cerebrum (otak besar)

       Merupakan bagian terbesar dari otak, terbagi dalam 2 sisi, hemispher cerebri kiri dan kanan yang kedua sisi ini dihubungkan oleh corpus callosum, kedua sisi ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama persis berfungsi sebagai pusat untuk menerima informasi sensorik (aferens) dan utntuk menyalurkan respons motorik (eferens).  Sisi kiri menerima dan mengirirm informasi dari dan ke sisi kanan dari tubuh dan sebaliknya. Selain itu beberapa fungsi intelektual juga berpusat baik di hemisfer kiri dan kanan.

     Hemisfer di bungkus oleh lapisan abu-abu yang disebut cortex cerebri. Tiap hemisphere dari cortex ini terbagi atas 4 lobus oleh sulcus dan girus. Sulcus yaitu bagian lekuk/parit dari otak, sedangkan girus yaitu bagian tonjolan-tonjolan/pematang pada permukaan otak.

Keempat lobus perperan dalam fungsi spesifik:
1.    Lobus frontal; mengontrol gerakan-gerakan yang halus/mulus dan indera penciuman. Juga sebagai pusat berfikir, membuat keputusan dan berbicara (area Broca, pada hemisfer kiri).
2.     Lobus pariental; mengkoordinasikan informasi aferen yang berhubunan dengan nyeri, suhu, bentuk, pola, rupa, tekanan dan posisi. Beberpa fungsi memori juga terdapat di sini.
3.  Lobus temporal; berperan dalam hal mimpi, daya ingat, dan emosi. Juga sebagai pusat fungsi pendengaran.
4.      Lobus occipital; berperan dalam fungsi penglihatan.

     Selain keempat lobus tadi juga terdapat area yang di sebut ganglia basalis, suatu kumpulan dari neuron dan merupakan bagian dari sistem extrapyramidal. Extrapyramidal berperan pada pengaturan sikap tubuh (postur) dan gerakan –gerakan kasar (berlawanan dengan gerak mulus/halus yang di kontrol oleh lobus frontalis). Ganglia Basalis menerima input aferen dari cortex cerebri dan thalamus, dan sinaps-nya terdapat pada batang otak dan medulla spinalis.

Secara umum cerebrum berfungsi sebagai:
1.      Kesadaran; mengenali diri sendiri dan lingkungannya
2.      Pemikiran, pertimbangan, daya ingat
3.      Penglihatan, pendengaran, sentuhan
4.      Bicara, bahasa
5.      Mengontrol gerak motorik (kasar dan halus/mulus)
6.      Fungsi emosi

Cerebellum (otak kecil)

     Merupakan otak kedua terbesar, terletak di bawah cerebrum. Cerebellum terdiri dari dua hemisfer dan bagian korteks abu-abu. Dia menerima atau melanjutkan informasi melalui batang otak. Cerebellum melakukan 3 fungsi utama yang senuanya bertugas mengontrol gerakan oto-tulang, yaitu:
1.      Keseimbangan batang tubuh
2.  Tegangan otot, refleks-refleks spinal, sikap (posture) dan keseimbangan anggota gerak (lengan, tungkai)
3.      Mengontrol gerak motorik dan bola mata.

    Gangguan atau penyakit yang di derita cerebellum (abses, pendarahan,tumor, trauma) akan meyebabkan ataxia (gerakan otot yang tak terkoordinasi), tremor dan ganggguan gerak lenggang da keseimbangan. Juga dapat terjadi ganguan kemampuan seseorang utuk berbicara, makan dan melakukan tugasnya sehari-hari. Kehilangan fungsi dari cerebellum tidak menyebabkan kelumpuhan.

Diencephalon
     Berada di antra cerebrum dan otak tegah, terdiri dari beberpa struktur penting, dua diantaranya yaitu:
1.     Thalamus;  daerahnya luas, bilateral (thalamus kiri/kanan), berfungsi sebagai sinaps utama atau pusat relay yaitu menerima atau merelay informasi sensorik ke/dari korteks cerebri termasuk diantaranya pusat nyeri atau hal-hal yang menyenangkan.
2.    Hypothalamus; sekumpulan ganglia yang terletak di bawah thalamus dan berhubungan erat dengan fungsi kelenjar hipofise. Beberapa fungsinya antara lain: mengontrol tiap terjadi perubahan suhu tubuh, mengontrol aktivitas otonom dan mengatur sistem saraf simpatikdan parasimpatik, mengontrol kerja kelenjar hipofise/sistem endokrin, mengatur nafsu makan, berhubungan dengan fungsi mekanisme siaga dan emosi serta penyakit psikisomatis.


Secara ringkas disimpulkan fungsi diencephalon, yaitu:
1.      Integrasi gerak motorik/otot sadar
2.      Integrasi persepsi/sensori/pikiran/akal dari tubuh
3.      Pengatur suhu tubuh
4.      Pengatur nafsu makan

Batang otak (brain stem)
     Terdiri dari medula oblongata, pons dan midbrain (mesencephalon), mengontrol fungsi kehidupan dasar (fungsi vital). Dari ketiga bagian ini medula obloganta (MO) merupakan bagian paling penting. Dengan kata lain penyakit atau cedera pada MO akan mempengaruhi fungsi vital tubuh atau dapat berakibat fatal. Semua fungsi batang otak berhubungan dengan saraf otak.
Fungsi batang otak berhubungan dengan:
1.      Pernapasan (pons, medulla)
2.      Denyut jantung
3.      Tekanan darah (vasokonstriksi)/diameter pembuluh darah (medulla)
4.      Pusat refleks pada  pupil dan gerak mata (midbrain, pons) dan refleks muntah, batuk, bersin, menelan tau tersendak.

Saraf cranial
Saraf cranial ada 12 pasang. Beberapa diantranya membawa informasi dari organ pengindderaa ke otak, beberapa mengontrol otot dan yang lain berhubungan dengan kelenjar atau organ dalam tubuh.

Tipe saraf motorik dan fungsinya, yaitu:
1.      N.Oculomotoris; gerak otot-otot mata dan bola mata,
2.      N.Trochlearis; otot bola mata,
3.      N.Abducens; gerak bola mata,
4.      N.Accessorius; menelan, menggerakan kepala dan bahu, dan
5.      N.Hypoglossus; otot-otot lidah.

Tipe saraf sensorik dan fungsinya, yaitu:
1.      Nervus Olfactorius; penciuman,
2.      N.Opticus;  penglihatan, dan
3.      N. Auditorius; pendengaran dan keseimbangan.

Tipe saraf campuran dan fungsinya, yaitu:
1.      N.Trigeminus; Sensorik: perasaan /peraba daerah wajah dan mulut (nyeri & sentuhan)
Motorik:mengunyah
2.      N.Facialis; Sensorik: indera rasa (taste)
Motorik: otot-otto wajah dan sekresi kelenjar ludah dan air mata
3.      N.Glossopharyngeus; Sensorik: indera rasa (taste)
Motorik: menelan
4.    N.Vagus;  saraf uatam darai sistem saraf parasimpatis (merangsang organ pencernaan, mengurangi denyuut jantung)

Medula spinalis (sumsum tulang belakang)
Medula spinalis (MS) terletak di dalam rongga spinal, mempunyai dua fungsi utama:
1.      Merupakan jalur konduksi ke dan dari otak (aferens/eferens)
2.      Merupakan pusat refleks dari refleks spinal

       Tiga puluh satu pasang saraf spinalis keluar dari MS ini. Tidak ada nama khusus dari saraf-saraf ini. Penamaan hanya menurut tempat keluarnya diantara ruas tulang belakang, yaitu: 8 saraf cervicalis , 12 thoraacalis, 5 lumbalis, 5 sacralis, dan 1 coccygeus.

Setiap saraf mempunyai dua akar yang berhubungan dengan MS. Bagian posterior (dorsal) adalah akar sensorik dan bagian anterior (ventral) adalah akar motorik. Reseptor sensorik mengirim informasi melalui saraf spinal ini ke MS (yang kemudian akan diteruskan ke otak).

Saraf  Perifer
     Seluruh saraf spinal cervicalis mengontrol gerak otot-otot bahu dan lengan serta menerima semua input sensoris dari kulit, otot, tulang, dan sendi. Setelah meninggalkan canalis vertebralis saraf-saraf spinal ini bergabung membentuk saraf perifer. Gabungan saraf spinal di daerah leher di sebut plexus brachialis, kemudian bercabang-cabang menjadi beberapa saraf perifer.

     Saraf spinal throracalis tidaak bergabung menjadi plexus. Akar anterior mengontrol otot-otot perut dan punggung, akar posterior menerima informasi dan abdoemen/perut, kulit, otot-otot dan sendi-sendi daerah dada serta punggung bagian atas. Saraf-saraf lumbalis dan sacralis, di daerah pelvis juga membentuk plexus sesudah keluar dari canalis vertebralis yang di sebut plexus lumbosacralis, yang mengontrol gerak dan meneriam informasi dari ekstremitas inferior (tungkai), kandung kencing dan usus besar.

Fungsi Utama Saraf Perifer

Fungsi utama dari saraf-saraf plexus brachialis, nama saraf perifer dan aksinya:
1.      N.Axillaris; Fleksi dan abduksi bahu
2.      N.Musculocutaneous; Fleksi sendi siku
3.      N.Radialis;  Ekstensitas sendi siku, pergelangan tangan dan jari-jari
4.      N.medianus;  Fleksi pergelangan tangan dan jari-jari
5.      N.Ulnaris; Keterampilan jari-jari.

Fungsi utama dari saraf-saraf plexus lumbosacralis, nama saraf perifer dan aksinya:
1.      N.Fermoralis; Ektensi lutut
2.      N.Sciatica; Fleksi lutut
3.      N.Tibialis;  Fleksi pergelangan kaki dan jari kaki
4.      N.Peroneus; Ekstensi pergelangan dan jari kaki
5.      N.Pudendus; Sphincter anus dan urethral serta ereksi.

 Sistem Saraf Otonom
    Sistem saraf otonom terdiri dari neuron motorik yang berada dalam saraf spinla yang mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar. Saraf  ini biasanya bekerja tanpa di sadari. Sistem saraf otonom terdiri dari 2 bagian: simpatis dan parasimpatis yang keduanya bergungsi:
1.      Otomatis
2.      Mempersarafi semua organ dalam tubuh
3.      Menggunakan dua neuron motorik dan saru ganglion untuk setiap implus

Saraf Simpatis

      Serat preganglion dari saraf simpatis keluar dari MS daerah torakalis dan lumbalis. Saraf simpatis ini khusunya penting dalam situasi darurat dan berhubungan dengan respons “fght-or-flight”, sebagai contoh dian menghambat saluran pencernaan, tetapi melebarkan pupil, mempercepat denyut jantung dan meningkatkan ritme pernapasan. Axson postganglion melepaskan neurotransmitter neropinepherine.

Saraf  Parasimpatis


    Saraf-saraf cranial termasuk N. Vagus dan serabut saraf yang keluar dari MS daerah sacralis membentuk serat saraf parasimpatis. Kerja saraf parasimpatis ini juga merespons organ dalam, sebagai contoh menyebabkan pupil kontraksi, meningkatkan pencernaan makanan dan menghambat denyut jantung. Saraf parasimpatis menggunakan neurotransmitter acethylcholine.

sumber:

Sarpini, Rusbandi. 2015. Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.Bogor:Penerbit IN MEDIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar