Sistem
persarafan mempunyai fungsi mengumpulkan informasi-informasi, baik dari dalam maupun dari luar tubuh dan
kemudian informasi ini di teruskan ke otak untuk dianalisis, selanjutnya
menngirimkan impuls melalui sistem efferen untuk direspons sesuai dengan yang
diinginkannya.
Sel saraf
Saraf
terdiri dari sel-sel khusus yang disebut sel saraf atau neuron yang dapat
saling bekomunikasi antar sel saraf atau denggan sel-sel lain dalam tubuh.
Sebuah sel saraf neuron terdiri dari 3 bagian:
1. Badan sel, yang di dalamnya terdapat
nucleus.
2. Dendrit, struktur seperti rambut
disekeliling badan sel, yang berfungsi menerima sinyal.
3. Axon (serat saraf), panjangnya
bervariasi dari 1 mm sampai 1 meter. Fungsinya menyalurkan sinyal yang
dipancarkan neuron.axon terbungkus oleh selaput seperti lemak yang di sebut
myelin, yang berperan sebagai isolator. Selanjutnya implus dilanjutkan secara
cepat ke axson melalui Nodus Ranvier sampai ke ujung axon.
Sebuah
neuron dapat berhubungan dengan beberapa
ribu neuron lain. Tempat kontak antara ujung axon dari satu sel saraf
dengan dendrit dari sel saraf lain yang di sebut Sinaps. Pesan-pesan yang disampaikan ke dan dari otak berbentuk
impuls listrik (action potential) yang ditimbulkan oleh perubahan kimia yang
terjadi sepanjang axon. Pada sinaps implus menyebabkan pengeluaran zat yang di
sebut neurotransmitter yang selanjutnya akan meneruskan implus ke neuron
berikutnya. Perjalanan implus sepanjang rantai neuron ini sangat cepat, mencapai
lebih 250 mil per jam. Berbeda dengan sistem lain, misalnya sistem endokrin
yang memerlukan waktu beberapa jam untuk direspons dengan pengeluaran hormon.
Sel-sel
saraf tubuh umunya bergabung dalam kelompok-kelompok. Dalam otak dan medulla
spinalis, kumpulan/kelompok neuron ini di sebut nucleus atau daerah abu-abu
(karena bagian ini berwarna abu-abu). Bagian luar dari otak dan medulla
spinalis di sebut Ganglia. Daerah sisanya dari sistem saraf adalah lintasan
axon yang di kenal dengan daerah putih, karena warna dari lapisan myelin.
Masukan
pesan (input) ke sistem saraf dalam bentuk panca indera kita: raba/nyeri,
penglihatan, perasa, penciuman, dan suara/pendengaran. Myeri, suhu dan tekanan
di kenal sebagai indera somatic (somatic sense). Reseptor sensorik
diklarifikasikan menurut tipe energi yang dapat di deteksi dan direpons:
1. Mechanoreceptors: pendengaran dan
keseimbangan, peregangan
2. Photoreceptors: sinar
3. Chemoreceptors: penciuman dan perasa,
seperti sensor internal dalam saluran cerna dan sistem sirkulasi
4. Thwemoreceptors: perubahan suhu
5. Electroreceptors: mendeteksi arus
listrik di likungan sekitar.
Pembagian Sistem Saraf
Secara umum
sistem saraf di bagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:
1. Sistem saraf pusat (SSP), terdiri
dariotak dan medulla spinalis pada SSP kumpulan neuron di sebut Nukleus.
2. Sistem saraf perifer (SSPe), terdiri
dari banyak jaringan saraf dan saraf otak yang menghubungkan tubuh ke otka
dan medulla spinalis. SSPerifer dibagi
lagi menjadi:
a. Sistem saraf otonm (mengontrol tanpa
sadar/involuntary dari organ-organ dalam tubuh, pembuluh darah, otot-otot polos
dan otot jantung), terdiri ari sistem saraf simpatik dan parasimpatik.
b. Sistem sarafsomatc (mengontrol secara
sadar/voluntarydari kulit, tulang, sendi, dan otot rangka).
Note:
Di SSPerifer, kumpulan neuron disebut Ganglia.
Struktur Otak
Otak adalah
salah satu organ tubuh orang dewasa yang terbesar sebagai pusat pengontrol
tubuh, terdiri dari sekitar 100 milyar neuron. Otak di bagi menjdi 4 bagian,
yaitu:
1. Cerebrum
2. Cerebellum
3. Diencephalon (thalamus, hypothalamus)
4. Batang otak (medulld ob;ongata, pons,
otak tengah/midbrain)yang dilanjutkan dengan medulla spinalis.
Cerebrum
(otak besar)
Merupakan bagian
terbesar dari otak, terbagi dalam 2 sisi, hemispher cerebri kiri dan kanan yang
kedua sisi ini dihubungkan oleh corpus callosum, kedua sisi ini mempunyai
bentuk dan ukuran yang sama persis berfungsi sebagai pusat untuk menerima informasi
sensorik (aferens) dan utntuk menyalurkan respons motorik (eferens). Sisi kiri menerima dan mengirirm informasi
dari dan ke sisi kanan dari tubuh dan sebaliknya. Selain itu beberapa fungsi
intelektual juga berpusat baik di hemisfer kiri dan kanan.
Hemisfer di
bungkus oleh lapisan abu-abu yang disebut cortex cerebri. Tiap hemisphere dari
cortex ini terbagi atas 4 lobus oleh sulcus dan girus. Sulcus yaitu bagian lekuk/parit
dari otak, sedangkan girus yaitu bagian tonjolan-tonjolan/pematang pada
permukaan otak.
Keempat lobus
perperan dalam fungsi spesifik:
1. Lobus frontal; mengontrol
gerakan-gerakan yang halus/mulus dan indera penciuman. Juga sebagai pusat
berfikir, membuat keputusan dan berbicara (area Broca, pada hemisfer kiri).
2. Lobus pariental; mengkoordinasikan
informasi aferen yang berhubunan dengan nyeri, suhu, bentuk, pola, rupa,
tekanan dan posisi. Beberpa fungsi memori juga terdapat di sini.
3. Lobus temporal; berperan dalam hal
mimpi, daya ingat, dan emosi. Juga sebagai pusat fungsi pendengaran.
4. Lobus occipital; berperan dalam
fungsi penglihatan.
Selain keempat
lobus tadi juga terdapat area yang di sebut ganglia basalis, suatu kumpulan
dari neuron dan merupakan bagian dari sistem extrapyramidal. Extrapyramidal berperan
pada pengaturan sikap tubuh (postur) dan gerakan –gerakan kasar (berlawanan
dengan gerak mulus/halus yang di kontrol oleh lobus frontalis). Ganglia Basalis
menerima input aferen dari cortex cerebri dan thalamus, dan sinaps-nya terdapat
pada batang otak dan medulla spinalis.
Secara umum
cerebrum berfungsi sebagai:
1. Kesadaran; mengenali diri sendiri dan
lingkungannya
2. Pemikiran, pertimbangan, daya ingat
3. Penglihatan, pendengaran, sentuhan
4. Bicara, bahasa
5. Mengontrol gerak motorik (kasar dan
halus/mulus)
6. Fungsi emosi
Cerebellum (otak
kecil)
Merupakan otak
kedua terbesar, terletak di bawah cerebrum. Cerebellum terdiri dari dua
hemisfer dan bagian korteks abu-abu. Dia menerima atau melanjutkan informasi
melalui batang otak. Cerebellum melakukan 3 fungsi utama yang senuanya bertugas
mengontrol gerakan oto-tulang, yaitu:
1. Keseimbangan batang tubuh
2. Tegangan otot, refleks-refleks
spinal, sikap (posture) dan keseimbangan anggota gerak (lengan, tungkai)
3. Mengontrol gerak motorik dan bola
mata.
Gangguan atau
penyakit yang di derita cerebellum (abses, pendarahan,tumor, trauma) akan
meyebabkan ataxia (gerakan otot yang
tak terkoordinasi), tremor dan ganggguan gerak lenggang da keseimbangan. Juga dapat
terjadi ganguan kemampuan seseorang utuk berbicara, makan dan melakukan
tugasnya sehari-hari. Kehilangan fungsi dari cerebellum tidak menyebabkan
kelumpuhan.
Diencephalon
Berada di
antra cerebrum dan otak tegah, terdiri dari beberpa struktur penting, dua
diantaranya yaitu:
1. Thalamus; daerahnya luas, bilateral (thalamus
kiri/kanan), berfungsi sebagai sinaps utama atau pusat relay yaitu menerima
atau merelay informasi sensorik ke/dari korteks cerebri termasuk diantaranya
pusat nyeri atau hal-hal yang menyenangkan.
2. Hypothalamus; sekumpulan ganglia yang
terletak di bawah thalamus dan berhubungan erat dengan fungsi kelenjar hipofise.
Beberapa fungsinya antara lain: mengontrol tiap terjadi perubahan suhu tubuh,
mengontrol aktivitas otonom dan mengatur sistem saraf simpatikdan parasimpatik,
mengontrol kerja kelenjar hipofise/sistem endokrin, mengatur nafsu makan,
berhubungan dengan fungsi mekanisme siaga dan emosi serta penyakit
psikisomatis.
Secara ringkas
disimpulkan fungsi diencephalon, yaitu:
1. Integrasi gerak motorik/otot sadar
2. Integrasi persepsi/sensori/pikiran/akal
dari tubuh
3. Pengatur suhu tubuh
4. Pengatur nafsu makan
Batang otak
(brain stem)
Terdiri dari
medula oblongata, pons dan midbrain (mesencephalon), mengontrol fungsi
kehidupan dasar (fungsi vital). Dari ketiga bagian ini medula obloganta (MO)
merupakan bagian paling penting. Dengan kata lain penyakit atau cedera pada MO
akan mempengaruhi fungsi vital tubuh atau dapat berakibat fatal. Semua fungsi
batang otak berhubungan dengan saraf otak.
Fungsi batang
otak berhubungan dengan:
1. Pernapasan (pons, medulla)
2. Denyut jantung
3. Tekanan darah (vasokonstriksi)/diameter
pembuluh darah (medulla)
4. Pusat refleks pada pupil dan gerak mata (midbrain, pons) dan
refleks muntah, batuk, bersin, menelan tau tersendak.
Saraf cranial
Saraf cranial
ada 12 pasang. Beberapa diantranya membawa informasi dari organ pengindderaa ke
otak, beberapa mengontrol otot dan yang lain berhubungan dengan kelenjar atau
organ dalam tubuh.
Tipe saraf
motorik dan fungsinya, yaitu:
1. N.Oculomotoris; gerak otot-otot mata
dan bola mata,
2. N.Trochlearis; otot bola mata,
3. N.Abducens; gerak bola mata,
4. N.Accessorius; menelan, menggerakan
kepala dan bahu, dan
5. N.Hypoglossus; otot-otot lidah.
Tipe saraf sensorik
dan fungsinya, yaitu:
1. Nervus Olfactorius; penciuman,
2. N.Opticus; penglihatan, dan
3. N. Auditorius; pendengaran dan
keseimbangan.
Tipe saraf
campuran dan fungsinya, yaitu:
1. N.Trigeminus; Sensorik: perasaan
/peraba daerah wajah dan mulut (nyeri & sentuhan)
Motorik:mengunyah
2. N.Facialis; Sensorik: indera rasa
(taste)
Motorik: otot-otto wajah dan sekresi kelenjar ludah dan air mata
3. N.Glossopharyngeus; Sensorik: indera
rasa (taste)
Motorik: menelan
4. N.Vagus; saraf uatam darai sistem saraf parasimpatis
(merangsang organ pencernaan, mengurangi denyuut jantung)
Medula spinalis
(sumsum tulang belakang)
Medula spinalis
(MS) terletak di dalam rongga spinal, mempunyai dua fungsi utama:
1. Merupakan jalur konduksi ke dan dari
otak (aferens/eferens)
2. Merupakan pusat refleks dari refleks
spinal
Tiga puluh
satu pasang saraf spinalis keluar dari MS ini. Tidak ada nama khusus dari
saraf-saraf ini. Penamaan hanya menurut tempat keluarnya diantara ruas tulang
belakang, yaitu: 8 saraf cervicalis , 12 thoraacalis, 5 lumbalis, 5 sacralis,
dan 1 coccygeus.
Setiap saraf
mempunyai dua akar yang berhubungan dengan MS. Bagian posterior (dorsal) adalah
akar sensorik dan bagian anterior (ventral) adalah akar motorik. Reseptor sensorik
mengirim informasi melalui saraf spinal ini ke MS (yang kemudian akan
diteruskan ke otak).
Saraf Perifer
Seluruh saraf
spinal cervicalis mengontrol gerak otot-otot bahu dan lengan serta menerima
semua input sensoris dari kulit, otot, tulang, dan sendi. Setelah meninggalkan
canalis vertebralis saraf-saraf spinal ini bergabung membentuk saraf perifer. Gabungan
saraf spinal di daerah leher di sebut plexus brachialis, kemudian
bercabang-cabang menjadi beberapa saraf perifer.
Saraf spinal
throracalis tidaak bergabung menjadi plexus. Akar anterior mengontrol otot-otot
perut dan punggung, akar posterior menerima informasi dan abdoemen/perut,
kulit, otot-otot dan sendi-sendi daerah dada serta punggung bagian atas. Saraf-saraf
lumbalis dan sacralis, di daerah pelvis juga membentuk plexus sesudah keluar
dari canalis vertebralis yang di sebut plexus lumbosacralis, yang mengontrol
gerak dan meneriam informasi dari ekstremitas inferior (tungkai), kandung
kencing dan usus besar.
Fungsi Utama Saraf Perifer
Fungsi utama dari saraf-saraf plexus brachialis, nama saraf perifer dan aksinya:
1. N.Axillaris; Fleksi dan abduksi bahu
2. N.Musculocutaneous; Fleksi sendi siku
3. N.Radialis; Ekstensitas sendi siku, pergelangan tangan dan
jari-jari
4. N.medianus; Fleksi pergelangan tangan dan jari-jari
5. N.Ulnaris; Keterampilan jari-jari.
Fungsi utama
dari saraf-saraf plexus lumbosacralis, nama saraf perifer dan aksinya:
1. N.Fermoralis; Ektensi lutut
2. N.Sciatica; Fleksi lutut
3. N.Tibialis; Fleksi pergelangan kaki dan jari kaki
4. N.Peroneus; Ekstensi pergelangan dan
jari kaki
5. N.Pudendus; Sphincter anus dan
urethral serta ereksi.
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf
otonom terdiri dari neuron motorik yang berada dalam saraf spinla yang
mempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar. Saraf ini biasanya bekerja tanpa di sadari. Sistem saraf
otonom terdiri dari 2 bagian: simpatis dan parasimpatis yang keduanya
bergungsi:
1. Otomatis
2. Mempersarafi semua organ dalam tubuh
3. Menggunakan dua neuron motorik dan
saru ganglion untuk setiap implus
Saraf Simpatis
Serat preganglion
dari saraf simpatis keluar dari MS daerah torakalis dan lumbalis. Saraf simpatis
ini khusunya penting dalam situasi darurat dan berhubungan dengan respons “fght-or-flight”,
sebagai contoh dian menghambat saluran pencernaan, tetapi melebarkan pupil,
mempercepat denyut jantung dan meningkatkan ritme pernapasan. Axson postganglion
melepaskan neurotransmitter neropinepherine.
Saraf Parasimpatis
Saraf-saraf
cranial termasuk N. Vagus dan serabut saraf yang keluar dari MS daerah sacralis
membentuk serat saraf parasimpatis. Kerja saraf parasimpatis ini juga merespons
organ dalam, sebagai contoh menyebabkan pupil kontraksi, meningkatkan pencernaan
makanan dan menghambat denyut jantung. Saraf parasimpatis menggunakan
neurotransmitter acethylcholine.
sumber:
sumber:
Sarpini, Rusbandi. 2015. Anatomi
& Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.Bogor:Penerbit IN MEDIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar